Senin, 15 November 2010

Terima kasih Ya Allah Ya Rabb, Engkau telah memberikan aku hidup dan kehidupan sejak 1972 hingga kini. Tanpa kekuasan tangan Mu 1975 pasti aku telah tiada. Sebuah kecelakaan tabrak lari telah menimpa di masa kecilku. Menurut orangtuaku melihat peristiwa yang setragis itu harusnya sudah meninggal, namun kehendakNya berkata lain. Hingga kini aku masih diberi kesempatan untuk menghirup udara segar dunia ini. Tiada sebuah kata yang lebih pantas kecuali Alhamdulillah.
Menginjak masa menuntut ilmu, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama aku alami hanya datar-datar saja. Tanpa organisasi-organisasi yang banyak memberi arti. Hal ini karena aku pernah mengalami sebuah peristiwa mengagetkan seluruh keluargaku saat itu. Peristiwa itu terjadi ketika mengukuti perkemahan di lapangan dekat Taman Makam Pahlawan, aku jatuh sakit tak sadarkan diri. Seketika aku dibawa pulang dan ditidurkan di rumah. Disaat aku bangun dari tidurku dan sadarkan diri ternyata aku telah tidur sehari semalam. Merasa telah sadar dari pingsan aku hendak turun dari tempat tidur namun kaki terasa berat dan kaku. Entah apa yang terjadi. Tuhan telah memberi cobaan baru bagi keluargaku. Hanya mulutku yang bisa digerakkan dan berbicara. Akhirnya kemanapun aku akan pergi secara bergantian saudara dan orang tuaku menggendong. Selama dua bulan peristiwa itu menimpaku dan atas saran seorang yang dituakan (paranormal) yang masih nenekku, aku tidak diperbolehkan untuk menum obat atau bahan-bahan kimia lainnya. Aku hanya diberi lulur jahe yang dicampur beras dan spirtus. Alhamdulillah setelah dua bulan aku sembuh meski jalannya masih tertatih-tatih.